Terkadang sebagian orang tertarik berburu keindahan artistiknya, bahkan adapula yang sengaja mengincar nilai magis di dalamnya. Batu akik, begitulah pernik bebatuan ini dikenal. Pesolek warna-warni, bentuk, dan goresan gambar yang timbul dari batu itu menggoda mata memandang. Banyak orang yang memburunya dengan tujuan yang berbeda. Ada yang digunakan sebagai buah tangan, koleksi, atau juga sebagai kekuatan spiritual pribadi.
Seperti yang nampak dalam setiap hari di perkampungan Krembangan Jalan Indrapura, Surabaya. Banyak orang baik dari dalam kota maupun luar kota, seperti Madura, Gresik, dan Sidoarjo mencari batu akik ini.
Dari puluhan lapak yang ada di sana, batu-batu akik itu dijual masih berupa batu, atau sudah diolah menjadi bentuk cincin, kalung, maupun gelang. “Paling banyak peminatnya adalah batu akik yang sudah dipoles menjadi sebuah cincin,” ujar Syaifudin Zuhri, 47 tahun, salah seorang penjual akik di Jalan Indrapura itu.
Para pedagang di tempat itu, mendapatkan batu akik berasal dari tengkulak yang datang langsung dari Pacitan. Menurut keterangan mereka terkadang adapula tengkulak yang datang langsung dari Cirebon, bahkan luar negeri seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Bernilai
Melihat begitu besar kegunannya, tak salah bila harga sebuah batu akik bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah. Variatif harga itu tergantung menurut bentuk maupun gambar yang muncul dari bebatuan itu.
Bentuk batu akik ini ada yang bernama pancawarna, batu akik badar angin, kecubung puyuh, batu rengkas, dan masih banyak model lainnya dengan manfaat yang terkandung berbeda-beda.
Untuk pancawarna biasanya dipercaya melindungi diri dari malapetaka, batu akik badar angin dan batu rengkas dipercaya memiliki khasiat khusus mendatangkan rejeki, dan kecubung puyuh dipercaya dapat membawa kharisma atau wibawa.
Dari berbagai model itu mudah dikenali dari gambar yang nampak dari bebatuan ini. Seperti gambar singa, monyet, bunga mawar, keris, dan sebagainya. “Semakin menarik nilai yang terkandung dari batu akik dan gambar yang muncul, maka semakin tinggi pula harganya,” ucap Ahmad Ni’am pedagang batu akik lainnya.
(naskah:m.ridlo’i/foto:wt atmojo)