Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Traveling»Menengok Gula Aren Pasirian
    Traveling

    Menengok Gula Aren Pasirian

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman22 February 2011Updated:6 October 2012
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, seakan tak pernah lepas dari Ingatan kita. Selain Panorama Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa serta keindahan Pantai Watu Gedheg di pesisir selatan Pulau Jawa yang memanjakan mata, hasil perkebunannya juga menjadi daya tarik jika kita berkunjung di Kabupaten yang berada di sekitar lereng Gunung Semeru ini.

    Dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 5 jam dari Surabaya mengunakan mobil, mata kita akan dimanjakan dengan hamparan perkebunan pisang di sepanjang jalan menuju pintu masuk Kota Lumajang. Lalu, sebuah monumen Patung berbentuk seorang petani membawa cangkul dan buah pisang setinggi 4 meter terpampang di pintu masuk Kota Lumajang. Monumen tersebut dibuat agar orang – orang mengetahui bahwa Kabupaten Lumajang merupakan Kota Pisang. Salah satu jenis pisang yang terkenal asli dari Lumajang adalah Pisang Agung.

    Selain buah Pisang yang menjadi ikon Kota Lumajang, ada salah satu hasil perkebunan lainnya yang tak kalah menarik,  yakni Gula Aren. Gula Aren yang berasal dari Nira pohon Aren tersebut adalah gula khas Indonesia yang biasanya juga disebut dengan Gula Jawa. Rasanya yang khas dan konon khasiatnya yang dapat menyembuhkan penyakit Darah tinggi itu, membuat Gula yang bentuknya mirip seperti mangkok dan berwarna merah kecokelatan diburu dan dikonsumsi orang.

    Dari Kota Lumajang sekitar 20 kilometer menuju arah Selatan, tepatnya di desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, Lumajang. Suasana hening perkebunan dan hangatnya sambutan warga desa sekitar, seolah membuat kita pulang ke kampung halaman sendiri. Warganya yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani ternyata mempunyai kesibukan yang unik tiap harinya, yakni memanjat Pohon Aren. Para penyadap Nira tersebut bisa 15 sampai 20 kali memanjat pohon Aren yang tingginya mencapai 10 meter tiap harinya. Dengan berbekal pisau dan jerigen yang diikatkan ke pinggang,  mereka memanjat tanpa memakai alat pengaman keselamatan, hanya keahlian dan nyali yang mereka andalkan.

    Penduduk setempat mengambil getah Nira pohon Aren untuk diolah menjadi gula. Hampir 50 persen warga Desa Kalibendo membuat Gula Aren rumahan, sehingga desa tersebut menjadi Sentra Industri kecil Gula Aren di Kecamatan Pasirian. Seperti Tumi’ah (36), hampir 10 tahun ia bersama suaminya membuat Gula Aren di rumah. “Tiap harinya, saya bersama suami dapat membuat 20 hingga 30 kilogram gula Aren. Namun, jika cuaca sedang buruk dan turun hujan, produksi gula aren sedikit terhambat, karena getahnya tidak keluar atau mungkin basi saat proses penyadapan,” tuturnya.

    Pembuatan Gula Aren tergolong mudah, yang pertama, getah Nira Aren harus disadap untuk bahan dasar membuat Gula Aren. Selanjutnya, Getah tersebut di didihkan selama kurang lebih 4 jam. Nira Aren yang telah mendidih tersebut harus diaduk selagi panas hingga mengeras dan berwarna merah kecokelatan. kemudian adonan Gula tersebut dicetak dalam mangkok atau dakon (untuk ukuran yang lebih kecil). Per kilogram Gula Aren buatan warga Kalibendo biasanya dihargai Rp 6.500, itu bila mereka menyetorkan Gulanya kepada pengepul atau juragan. lalu, dipasarkan ke beberapa wilayah Jawa Timur, di antaranya Pasuruan, Surabaya dan Malang.

    Menurut beberapa orang yang mengkonsumsi gula buatan Daerah Pasirian rasanya sedikit lebih gurih, dibandingkan dengan Gula aren produksi Kota Blitar. Namun, silahkan Anda merasakannya sendiri bila penasaran, atau langsung datang ke Pasirian, Lumajang.

    naskah dan foto: frannoto

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Liburan Imlek 2025, Pemkot Surabaya Siapkan Beragam Kegiatan Menarik di Kebun Raya Mangrove

    26 January 2025

    Stasiun Banyuwangi Kota Tampil dengan Sentuhan Arsitektur Osing

    7 January 2025

    Mahasiswa UNAIR Juara Pertama di Kompetisi BIP BCA, Angkat Potensi Kampung Lontong Surabaya

    22 November 2024

    3 Comments

    1. Kusno Pak'e Karinlansatriyo on 3 August 2012 00:46

      mas, kok gambarnya pohon klapa…jangan2 yang pean maksud gula klapa. mohon izin copy, besok saya cek …saya lewat pasirian

    2. moeqmoeq on 6 October 2012 08:45

      bapak’e salah orak yak…….sing di penek koyok’e wite klopo pakde ….dudu wite aren…..

    3. admin on 6 October 2012 09:48

      Terima kasih koreksinya…

    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.