Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Seni Budaya»Paduan Tari Yosakoi dan Remo di CCF 2010
    Seni Budaya

    Paduan Tari Yosakoi dan Remo di CCF 2010

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman19 July 2010
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Salah satu dari rangkaian dari Cross Culture Festival 2010 (CCF 2010) yang paling dinanti ialah Festival Tarian Yosakoi dan Remo, kolaborasi seni ini berlangsung di halaman Taman Bungkul, Kemarin (18/07) siang. Sekitar 2500 penonton memadati taman bungkul untuk melihat lebih dekat tarian yang berasal dari Jepang tersebut.

    Festival Yosakoi ini di ikuti sejumlah 39 kelompok tari. Para peserta tari yosakoi yang turut meramaikan event yang ke enam kalinya ini datang dari berbagai kota yang ada di indonesia seperti Lampung, Malang, Kalimantan, Jakart, Bali  tidak ketinggalan  beberapa SMK serta SMU dan Universitas di Surabaya turut serta membawakan tarian yang berasal  Jepang.

    Mereka terdiri dari tingkat anak-anak dan dewasa. Mereka yang tampil juga mengenakan busana yang menarik mulai dari costplay hingga busana batik serta  riasan penari remo. Seperti salah satu penampilan dari peserta dari SMAN 2 dan Universitas Airlangga Surabaya yang mengenakan busana Jepang.

    Penilaian dewan juri pada festival Yosakoi ini di dasarkan pada aspek keserasian tarian dan pemakaian kostum. Namun, Senyum penari juga menjadi satu pilihan penilaian. Ayako menuturkan, bahwa sebenarnya tari Yosakoi tersebut seharusnya memang dibawakan dengan wajah yang ceria. “Tidak boleh cemberut dan tegang,” tegas Ayako Masuda Kepala Bagian Kebudayaan Konjen Jepang.

    Ayako menambahkan, gerakan kontestan asal Surabaya, Bali, Jogjakarta, dan Jakarta kemarin cukup lentur. Dirinya juga mengakui kagum saat melihat penampilan gerakan leher setiap penari. “Perpaduan nya sangat indah,” ucapnya pada EastJavaTraveler.com. (naskah/foto: dhimas prasaja)

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    Artjapada: Pameran Seni Rupa di Lumajang, Merangkul Masa Kini dan Masa Depan

    30 December 2024
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.