Resto ini tak sekadar memberi beragam menu yang lezat dan kaya rasa semata. Tapi juga balutan suasana lawas yang apik dan sangat artistik. Kombinasi arsitektur kolonial dan sentuhan tradisi Jawa-nya, bak mutiara yang bersinar cemerlang di bilangan terminal Joyoboyo, Surabaya.
Ketika kaki melangkah mendekati pintu masuk, mata kita langsung disuguhi balutan tata ruang Jawa kuno yang sangat menawan. Sensasi ini kian terasa, saat terdengar bebunyian gamelan klasik, seruling, dan angklung yang mengalun pelan. Seperti ingin menyempurnakan suasana, di dalam bangunan resto ini, ada ornamen cantik, seperti lampu unik berpayung dengan hiasan renda putih, menyapa di balik pintu masuk.
Di samping itu terdapat dekorasi dinding bergaya ukiran jawa kuno. Yaitu berbentuk ukiran berwarna coklat kehitam-hitaman bagai dekorasi panggung pengantin. Agar hiasan dinding itu tak nampak polos, ditambahkan pula sentuhan pernak-pernik piringan kuno. Disertakan juga lukisan buah karya sang pemilik restaurant ini sendiri.
Kekhasan lainnya terlihat dari perabot singgah yang terbuat dari bahan baku kayu jati, layaknya kursi di pedesaan. Di restaurant ini telah disediakan dua ruangan yaitu indoor maupun outdoor. Untuk Anda yang ingin menikmati sajian menu tradisdional dengan suasana terbuka, bisa memesan tempat makan di area outdoor. Setidaknya tiga buah meja dan 12 buah kursi disediakan pihak pengelola restaurant.
Sedangkan Anda yang tidak ingin melewatkan suasana jawa dalam ruangan, tak perlu khawatir di bagian indoor restaurant ini memilki daya tampung sebanyak 52 orang. Dan, di bagian ini terdapat tiga sekat pemisah ruangan.
Itulah nuansa yang ditawarkan Joyoboyo Resto guna memanjakan para tamu yang datang ke sana. Bahkan untuk menciptakan suasana itu, Adji, pemilik restaurant yang berada di Jalan Joyoboyo 34-36 Surabaya ini sengaja memolesnya sendiri.
“Semua desain meliputi penataan ruangan hingga nuansa ini saya yang menciptakan sendiri,” kata Adji pada EastJava Traveler.
Bekas Kolonial
Dari luar bangunan restaurant ini tampak unik. Dan siapa sangka bangunan Joyoboyo Resto dulunya bekas bangunan jaman kolonial.
Namun, semua telah berubah berkat ketelatenan Adji bersama keluaraganya. Dan renovasi itu terjadi kala mereka menempati bangunan ini pada tahun 2003 silam.
Ceritanya dulu bangunan ini nampak tidak terurus. Ilalang tumbuh dimana-mana, namun karena aji ialah pria yang suka dengan barang-barang antik dan kuno, ia pun tertarik dengan bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 900 meter persegi. “Hingga akhirnya kami tinggal di sini, dan membuka bisnis di rumah kami ini,” kenang pria berusia 37 tahun itu.
Dibantu dengan Bian, putra semata wayangnya, Aji memberanikan diri membuka restaurant bernama Joyoboyo. Seiring dengan itu mereka berdua juga mengembangkan bisnis di tempat yang sama. Yaitu butik busana, wedding gallery, dan studio foto hingga sekarang.
Citarasa Tradisional
Di Joyoboyo Resto tersedia banyak menu bercitarasa tradisional. Seperti garang asem daging Joyoboyo dan udang petai bumbu jawa. Kekhasan kedua menu ini terasa pada bumbu-bumbu dapurnya.
Untuk garang asem daging Joyoboyo, masakan ini mempunyai rasa dan kelezatan tersendiri. Daging iga sapinya begitu lunak dan empuk. Rasa segar dan pedas terasa menyatu di lidah kita. Rasa segar itu berasal dari potongan belimbing wuluh, sedangkan pedas dari bumbu cabe yang begitu mendominasi.
Untuk udang petai bumbu Jawa, rasanya pun tak kalah meggoda selera. Daging udang berpadu dengan bumbu merah dari tomat dan cabe, sangat pas bila disantap dengan petai yang sudah dimasak jadi satu. Mmm, cocok sekali dimakan dengan nasi hangat.
Selain dua menu andalan itu, Joyoboyo Resto juga menyediakan beberapa menu tradisional lainnya. Seperti nasi goreng beras merah, nasi goreng Joyoboyo, garang asem ikan patin, cumi-cumi asam manis, lele penyet dengan sambil pencet, dan masih banyak lagi menu menarik lainnya.
Sementara untuk minuman, resto ini memiliki citarasa andalan tersendiri. Antara lain ada es teler spesial, milkshkae cappuchino, guava juice, dan beberapa minuman segar lainnya. Untuk masalah harga, anda tak perlu takut merogoh kocek dalam-dalam. Semua menu di Joyoboyo Resto harganya relatif murah dan terjangkau.
Terbilang Masih Baru
Joyoboyo Resto boleh dibilang masih baru, dari keterangan pemilik, tempat ini telah resmi beroperasi sejak Agustus 2008. Meski demikian, sebelum resmi dilaunchingkan pengunjung sudah banyak yang mampir di restaurant ini.
Dikarenakan di restaurant ini tak hanya mendukung dari segi suasana saja. Namun sangat cocok bagi pengunjung yang ingin melakukan pemesanan tempat untuk rapat keluarga atau bisnis, arisan keluarga, pesta ulang tahun, dan berbagai bentuk acara lainnya
Guna lebih melebarkan nama, pemilik tempat makan ini telah melakukan beberapa terobosan. Baik melalui sebar brosur resto, mengikuti beberapa pameran, bahkan melakukan berbagai bentuk promo.
Mengenai waktu buka restataurant ini. Pengunjung dapat datang setiap hari, mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB.
naskah : andrian saputri | foto : wt atmojo
2 Comments
Wah tidak nyangka, di deket terminal Joyoboyo ada yg kayak gini. Padahal tiap pagi dan sore saya pasti ke terminal ini. Maklum, pulang pergi kantor masih harus naik bemo. Heheheheee. Kapan-kapan mampir ah.
minta paketan menu+harga dunk… untuk rombongan ya…prasmanan…