Tagana Banyuwangi melakukan konservasi mangrove sejumlah 2000 bibit di pantai Kali Watu, desa Kedungasri kec. Tegal Dlimo Kabupanten Banyuwangi.
Ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan alam, khususnya di daerah Pesisir Selatan Jatim yang berpotensi terjadi becana Mega Trust ataupun pada potensi bahaya laut lainnya. Selain itu juga sebagai wujud dukungan gerakan 1 juta pohon menyambut HUT TAGANA ke 17 Tahun 2021.
Dalam mengawali kegiatan awal Tahun baru 2021, saat ini Tagana Banyuwnangi juga melakukan revitalisasi anggotanya yang berjumlah 50 orang.
Revitalisasi ini dilaksanakan bukan hanya sekedar membagi formulir dan ditandatangani. Tagana Banyuwangi pun melakukan uji fisik, psikologi maupun kekompakan saat bertugas, sebagai upaya mewujudkan prinsip One command, one rule, one corps pada personil Tagana Banyuwangi.
Kepala Dinas Sosial, PP dan KB Kabupaten Banyuwangi, Drs Lukman Hakim Msi, mengatakan kenapa Tagana harus di revitalisasi setiap tahun, karena Tagana adalah relawan vital pemerintah yang harus selalu sigap dan tanggap, kapanpun dan dimanapun.
Maka revitalisasi ini sebagai upaya untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan tagana menghadapi risiko bencana alam, tuturnya .
Sementara Koordinator Tagana kab. Banyuwangi, Dedy Utomo SE, mengatakan, ke depan tantangan Tagana semakin berat, apalagi di masa pandemi covid 19 saat ini. Selain tagana harus semakin kompak, Tagana juga harus tetap menjaga diri dan keluarganya dari bahaya covid-19.
“Dengan begitu Tagana masih tetap sigap ketika dibutuhkan masyarakat baik saat menanggulangi bencana alam maupun saat melakukan tugas pencegahan penyebaran covid 19,” tegasnya.