Close Menu
eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Featured»4 Tempat Tua di Surabaya Utara
    Featured

    4 Tempat Tua di Surabaya Utara

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman19 September 2013Updated:28 January 2018
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Kota Surabaya menyimpan sejuta sejarah yang tak terlupakan. Ditengarai dari banyaknya bangunan-bangunan peninggalan jaman penjajahan di dalam Kota Pahlawan. Menemui tempat bersejarah di Surabaya tidaklah terlalu sulit. Di wilayah Surabaya Utara misalnya, banyak terdapat tempat yang kental dengan historial kota ini. Beberapa di antaranya adalah Makam Peneleh, Rumah Abu Han, Penjara Koblen, dan Kawasan Jalan Gula. Karena keberadaannya yang sudah lama, sayang rasanya jika kita tidak melestarikannya. Hal tersebut juga seiring dengan peran serta Pemerinta Kota Surabaya dalam melesetarikan cagar budaya ini.

     Makam Peneleh

    makam peneleh copyMerupakan komplek pemakaman yang dibangun kolonial Belanda pada tahun 1814. Saat itu, secara fungsi pemakaman ini dibuat untuk memakamkan orang Belanda, yang pada waktu jaman penjajahan tidak sempat untuk dikembalikan ke negaranya saat meninggal dunia. Sehingga, orang Belanda merasa bahwa makam peneleh adalah makam nenek moyang mereka.

     Kompleks pemakaman ini tidak dibuat dengan cara terpaksa. Jadi, pemerintah Belanda memikirkan kompleks pemakaman ini dengan adanya pembuatan saluran air di sepanjang makam ini. Nisan yang dijadikan makam tidaklah seperti makam biasa. Dihias sedemikian rupa sehingga menjadi makam yang cantik dan elok untuk dikunjungi. “Makam peneleh ini sebenarnya sebagai saksi bisu perjalanan kota Surabaya. Ini membuktikan kalau ada penjajahan yang terjadi di Kota Surabaya,” kata Fauzi, guru sejarah SMA PGRI 29 Surabaya.

     Rumah Abu Han

    Rumah Abu Han ini adalah rumah sembahyang milik Han Bwee Koo. Han Bwee Koo disebut-sebut sebagai orang Tionghoa pertama yang datang dan hidup di Surabaya. Bangunan ini terletak di Jalan Karet 62. Anggota keluarga Abu Han kerap kali datang mengunjungi rumah persembahyangan ini untuk melakukan sembahyang.

    rumah abu han1 copy Hingga sekarang Rumah Abu Han masih tetap utuh dan terawat. Arsitektur bangunan masih bergaya oriental yang terbuat dari keramik dan ukiran besi. “Di sini semuanya masih asli. Semua perabotan dibuat dari kayu jati. Keramik, besi semuanya diimport dari Tiongkok. ” kata Karno, penjaga rumah Abu Han ini. Pemerintah Kota Surabaya baru saja menetapkan rumah ini sebagai cagar budaya, karena abu Han sendiri adalah bagian sejarah dari kota Surabaya. Karena sebagai jembatan antara pemimpin orang Tionghoa di masanya, sekaligus jembatan masyarakat Tionghoa dengan penjaja Belanda. Rumah abu Han ini ada sebelum adanya gerakan 10 November. Selain itu, rumah Abu Han ini menjadi kategori cagar budaya yang tidak boleh dipugar.

    Penjara Koblen

    Tempat ini merupakan rumah tahanan yang terletak di Jalan Koblen, di daerah Bubutan, Surabaya. Rumah tahanan ini dulunya dibuat oleh kolonial Belanda untuk dijadikan basis militer serta asrama tentara Belanda. Namun, pada jaman penjajahan Jepang, bangunan ini berubah fungsi sebagai benteng pertahanan serta penjara orang-orang Indonesia.

     Saat itu, Arek-arek Surabaya tidak tinggal diam hingga berhasil merebut kembali tempat ini pada tahun 1945. Menariknya dari penjara ini, tembok bangunan penjara masih kokoh sampai sekarang padahal sudah berumur puluhan tahun, apalagi material bangunan ini bukan berasal dari semen seperti sekarang, melainkan batu dan putih telur.

     “Ironi sekali ketika penjara ini hanya tinggal temboknya saja. Mengingat bangunan ini menjadi saksi bisu kota Surabaya bahwa Surabaya pernah dijajah dua negara sekaligus, yakni Belanda dan Jepang. ” kata Fauzi, yang juga anggota komunitas pecinta Sejarah.

     Jalan Gula

    Jalan Gula merupakan sebuah kawasan yang terletak di Surabaya Utara. Di kawasan ini banyak tersimpan bangunan kuno bergaya oriental. Oleh karena itu, kawasan ini disebut pecinan atau perkampungan orang Tionghoa. Pasalnya, para pengusaha asal China yang bermigrasi dan bermukim di daerah tersebut dan kebanyakan dari mereka juga beragama kong hu chu. Kelenteng-kelenteng pun banyak ditemukan di kawasan ini.

     kawasan jl gula copyKetika Anda melewati kawasan ini, tengoklah sisi kanan dan sisi kiri. Eksotika tampak dari bangunan-bangunan tinggi, dengan atap yang meruncing pada sudut-sudutnya. Lampion-lampion merah masih bertengger di depan rumah mereka. Yang khas adalah rumah tersebut tak luput dari papan kayu jati berukirkan huruf kanji.

     “Dulunya, orang Tionghoa sudah melakukan kegiatan perdagangan sejak jaman Majapahit. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan sungai dan pusat kota, sehingga memudahkan pedagang lebih mendistribusikan barang dagang mereka. Oleh karena itu, kawasan ini menjadi cagar budaya karena terkait dengan nenek moyang orang Tionghoa masa kini. ” papar Fauzi, salah satu anggota komunitas pecinta sejarah.

     naskah : genoveva felicia | foto : febrianto sw

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Info Lainnya

    Liburan Imlek 2025, Pemkot Surabaya Siapkan Beragam Kegiatan Menarik di Kebun Raya Mangrove

    26 January 2025

    Stasiun Banyuwangi Kota Tampil dengan Sentuhan Arsitektur Osing

    7 January 2025

    Mahasiswa UNAIR Juara Pertama di Kompetisi BIP BCA, Angkat Potensi Kampung Lontong Surabaya

    22 November 2024
    Leave A Reply

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

    INFO TERBARU

    Surabaya Tampilkan Pesona Laser Air Mancur di Malam Keakraban Munas VII APEKSI

    9 May 2025

    Inovasi Kedai Kopi Digital UB Angkat Daya Saing Desa Wisata Kopi Banyuwangi

    3 May 2025

    Hari Kartini, Aston Madiun dan KKI Gelar Nguri-Uri Budhoyo Usung Pesona Pengantin Adat Yogyakarta

    29 April 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Jadi Pilihan Favorit Staycation Saat Lebaran 2025

    7 April 2025

    72.500 Wisatawan Kunjungi KBS Saat Libur Lebaran, Target 100 Ribu Pengunjung

    6 April 2025

    Mojotirto Festival 2025, Momentum Refleksi dan Pelestarian Air di Mojokerto

    23 March 2025

    ARTOTEL TS Suites Surabaya Gelar Earth Hour 2025, Matikan Lampu Satu Jam untuk Bumi

    22 March 2025

    Sambut Ramadan, Pemkot Surabaya Hiasi Kota dengan Ornamen Bernuansa Timur Tengah

    3 March 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Iklan
    • Komunitas
    • Video
    • Surabaya
    • Indonesia
    • Kontak
    • Arsip
    © 2025 eastjavatraveler.com | stunning east java

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.